Kelompok peretas Brain Cipher, yang mengeklaim telah meretas Pusat Data Nasional (PDNS 2), menyatakan akan memberikan kunci untuk membuka akses enkripsi secara gratis kepada pemerintah Indonesia.
Brain Cipher mengatakan tindakan mereka tidak memiliki motif politik. Mereka juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan, karena tidak mengira dampak dari tindakan mereka akan sebesar ini. Namun, siapa sebenarnya kelompok peretas Brain Cipher?
Siapa Itu Brain Cipher?
Hingga saat ini belum terungkap identitas asli dan keberadaan kelompok ransomware tersebut. Namun, istilah Brain Cipher lebih mengacu pada sebuah software yang digunakan untuk membobol sistem dan mengunci data.
Brain Cipher merupakan pengembangan terbaru dari software Lockbit 3.0, perangkat lunak yang juga digunakan untuk melakukan teknik ransomware. Brain Cipher yang baru diluncurkan pada awal Juni 2024 ini, ternyata juga sudah melakukan operasi ransomware pada banyak organisasi di seluruh dunia.
Hingga saat ini belum terungkap identitas asli dan keberadaan kelompok ransomware tersebut. Namun, istilah Brain Cipher lebih mengacu pada sebuah software yang digunakan untuk membobol sistem dan mengunci data.
Brain Cipher merupakan pengembangan terbaru dari software Lockbit 3.0, perangkat lunak yang juga digunakan untuk melakukan teknik ransomware. Brain Cipher yang baru diluncurkan pada awal Juni 2024 ini, ternyata juga sudah melakukan operasi ransomware pada banyak organisasi di seluruh dunia.
Dalam melakukan pekerjaannya, Brain Cipher hanya membuat perubahan kecil pada enkriptor. Namun, perubahannya tidak hanya dengan menambahkan ekstensi pada sebuah file yang terenkripsi, tetapi juga mengenkripsi nama file.
Brain Cipher juga membuat sebuah catatan tebusan yang diberikan format [extension].README.txt. Dalam catatan tersebut terdapat penjelasan singkat mengenai apa yang terjadi, membuat ancaman, dan menghubungkan ke situs negosiasi.
Motif yang Dilakukan Brain Cipher
Selayaknya organisasi ransomware, Brain Cipher dalam melakukan aksinya bertujuan untuk membobol data dan memeras korban. Brain Cipher baru-baru ini juga melakukan aksi serupa kepada organisasi lain dan meminta tebusan sebesar US$ 20.000 hingga US$ 8 juta.
Motif yang Dilakukan Brain Cipher
Selayaknya organisasi ransomware, Brain Cipher dalam melakukan aksinya bertujuan untuk membobol data dan memeras korban. Brain Cipher baru-baru ini juga melakukan aksi serupa kepada organisasi lain dan meminta tebusan sebesar US$ 20.000 hingga US$ 8 juta.
Alih-alih meminta tebusan kepada pemerintah Indonesia, kelompok tersebut malah memberi kunci enkripsi secara gratis. Berdasarkan tangkapan layar yang diunggah oleh akun Stealthmole di media sosial X, kelompok ransomware tersebut seakan ingin memberikan evaluasi terhadap pemerintah.
Dalam tangkapan layar, Brain Cipher berharap apa yang dilakukan kelompoknya dapat menunjukkan betapa pentingnya memiliki orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Brain Cipher juga minta maaf kepada seluruh warga Indonesia yang terdampak.